Geografi dialek isolek Yogyakarta-Surakarta di Kecamatan Wedi


A dialect geography in Yogyakarta-Surakarta isolect in Wedi District: An examination of permutation and phonological dialectometry as an endeavor to preserve Javanese language in Indonesia

 

Studi ini berfokus pada pengkajian isolet Jawa yang terdapat di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, yang dipengaruhi oleh dialek Yogyakarta dan Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk menganalisis variasi bahasa yang ada di wilayah tersebut. Data dikumpulkan dari 15 desa yang menjadi titik observasi, yang dipilih berdasarkan triangulasi dialek. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik mendengarkan dan berbicara, di mana teknik mendengarkan dilengkapi dengan pencatatan dan teknik tapping, sedangkan teknik berbicara menggunakan metode probing, tatap muka, dan perekaman.(oleh Juniar Permata Sari)

 

Hasil analisis menunjukkan bahwa status isolet di Kecamatan Wedi ditentukan oleh perbedaan kosakata, cara berbicara, subdialek, dan dialek yang ada. Temuan ini menegaskan bahwa keberagaman bahasa di isolet yang khas masih tetap ada. Keberagaman ini mencerminkan pengaruh dialek Yogyakarta dan Surakarta yang menjadi representasi dari keragaman bahasa di wilayah tersebut. Dengan kata lain, penelitian ini tidak hanya menyoroti perbedaan linguistik yang ada, tetapi juga menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap variasi dialek dalam konteks pelestarian bahasa Jawa di Indonesia.

 

Dalam konteks yang lebih luas, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang geografi dialek di Indonesia, khususnya di daerah perbatasan antara Yogyakarta dan Surakarta. Dengan menggunakan teknik analisis seperti dialektometri, pemahaman timbal balik, dan file isogloss, peneliti dapat menggambarkan dengan lebih jelas bagaimana variasi bahasa terjadi di antara komunitas yang berbeda. Hal ini penting untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah yang mungkin terancam punah akibat pengaruh bahasa nasional dan global.

 

Keberadaan isolet yang beragam di Kecamatan Wedi juga menunjukkan bahwa meskipun ada pengaruh dari dialek besar seperti Yogyakarta dan Surakarta, identitas lokal tetap terjaga. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat lokal masih mempertahankan cara berbicara dan kosakata yang unik, yang menjadi bagian dari warisan budaya mereka. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya melakukan studi lebih lanjut mengenai variasi dialek di daerah lain di Indonesia, untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang keragaman bahasa di negara yang kaya akan budaya ini.

 

Secara keseluruhan, studi ini memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika bahasa di Kecamatan Wedi dan bagaimana pengaruh dialek Yogyakarta dan Surakarta membentuk isolet lokal. Dengan pendekatan yang sistematis dan metodologi yang tepat, penelitian ini tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi linguistik, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan bahasa dan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin kuat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan dialek dan variasi bahasa di Indonesia.

 

Link Jurnal

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844021017631

Komentar